Sakit maag bisa datang tiba-tiba, kapan saja dan di mana saja. Tapi jangan khawatir, maag bisa ditangani dengan cara yang tepat, salah satunya dengan obat sakit maag. 

Sakit maag atau gastritis adalah salah satu gangguan pencernaan yang umum dialami banyak orang. Di Indonesia sendiri, angka kejadian sakit maag terbilang cukup tinggi dengan prevalensi 274,396 kasus dari total 238,452,952 jiwa penduduk.

Meski begitu, sakit maag tetap bisa ditangani, kok! Ingin tahu faktor penyebabnya, cara mengatasinya, sekaligus pengobatannya? Yuk, baca terus tulisan ini sampai selesai, ya.

Tipe-Tipe Sakit Maag

Sakit maag merupakan kondisi di mana seseorang mengalami rasa tidak nyaman atau nyeri pada bagian atas perut, khususnya di sekitar lambung. Di beberapa kasus, gangguan pencernaan ini dapat hilang dengan sendirinya.

Namun, beberapa orang mungkin perlu mengonsumsi obat maag untuk meredakan sakitnya.

Sebelum membahas penyebab sakit maag, penting untuk mengetahui tipe-tipe sakit maag yang ada agar dapat menentukan penanganan yang tepat. Berikut adalah tipe-tipe sakit maag yang perlu diketahui, yakni:

  1. Sakit maag akut. Maag yang terjadi secara tiba-tiba dan bersifat sementara. Gejalanya muncul dalam hitungan jam dan akan membaik dengan sendirinya.
  2. Sakit maag kronis. Maag yang cenderung bersifat jangka panjang dan berkembang secara bertahap, sehingga penderita tidak menyadari penyakitnya.

Penyebab Sakit Maag

Tahukah kamu? Menurut teori medis, sakit maag timbul sebagai respons dari sistem daya tahan tubuh terhadap sesuatu yang terjadi di dalam perut. Nah, sistem daya tahan tubuh ini mengirim sel-sel peradangan ke lapisan lambung untuk melawan infeksi dan membantu memperbaiki jaringan

Lebih lanjut, sel-sel peradangan inilah yang kemudian mendorong munculnya gejala sakit maag. Penyebab utama sakit maag sendiri biasanya dikarenakan sesuatu yang mengancam lapisan lambung, seperti:

  1. Infeksi

    Infeksi sering menjadi faktor timbulnya sakit maag. Infeksi ini bisa diakibatkan virus atau bakteri, dan biasanya dapat sembuh dengan sendirinya. Penyebab sakit maag yang paling sering ditemukan adalah adanya infeksi Helicobacter pylori.

  2. Efek Samping dari Obat-obatan

    Penggunaan jenis obat tertentu dalam jumlah berlebihan juga bisa menyebabkan sakit maag, lho. Misalnya, aspirin, ibuprofen, bahkan obat-obatan rekreasional, seperti kokain, berisiko meningkatkan sakit maag jika dikonsumsi melebihi dosis anjuran

  3. Kebiasaan Makan Pedas dan Berlemak

    Suka makan pedas dan berlemak? Mulai batasi konsumsinya, yuk! Kedua jenis makanan ini berpotensi menyebabkan iritasi dan memperparah peradangan pada lapisan lambung, yang dapat meningkatkan risiko sakit maag.

  4. Gangguan Pikiran atau Stres

    Meskipun stres dan gangguan pikiran lain tidak secara langsung menyebabkan radang pada lapisan lambung, tapi kondisi ini bisa meningkatkan produksi asam lambung yang memicu gejala sakit maag.

  5. Konsumsi Alkohol dan Kafein

    Konsumsi alkohol dan kafein yang berlebihan ternyata berpotensi sebabkan iritasi pada lapisan lambung, lho. Nah, kondisi ini bisa meningkatkan risiko sakit maag. Oleh karena itu, hindari kebiasaan ini untuk bantu lindungi kesehatan lambung, ya!

Gejala Sakit Maag

Setelah mengetahui faktor-faktor yang dapat memicu sakit maag, penting juga untuk mengenali gejala-gejala yang umumnya muncul pada kondisi pencernaan yang satu ini agar dapat segera mengambil tindakan yang tepat.

Kira-kira apa saja gejala sakit maag? Yuk, kenali tanda-tandanya pada poin-poin yang disebutkan di bawah ini:

  • Nyeri ulu hati disertai sensasi terbakar pada perut bagian atas
  • Perut kembung atau terasa penuh
  • Kehilangan nafsu makan
  • Sering sendawa
  • Mual-mual
  • Muntah berulang bahkan disertai darah

Oh iya, sakit maag seringkali tidak menimbulkan gejala yang nyata, lho. Jika gejala-gejala seperti yang disebutkan di atas muncul, mungkin itu menandakan sakit maag yang dialami sudah cukup serius dan berlangsung dalam waktu yang lama.

Nah, gejala-gejala tersebut muncul ketika lapisan lambung sudah terkikis sehingga tidak bisa lagi melindungi diri dari asam dan enzimnya sendiri. Akibatnya, muncul luka pada lambung yang menyebabkan rasa sakit dan pendarahan. Jika sudah mengalami kondisi ini, ada baiknya untuk segera konsultasi ke dokter, ya.

Cara Mencegah Sakit Maag

Meski beberapa kasus sakit maag bisa sembuh dengan sendirinya, namun seperti kata pepatah, ada baiknya mencegah daripada mengobati. Yuk, temukan langkah-langkah pencegahan sakit maag dengan membaca tipsnya di bawah ini.

  1. Hindari Konsumsi Makanan Pemicu Sakit Maag

    Demi kenyamanan perut dan lambung, cara pencegahan pertama adalah dengan menghindari konsumsi makanan yang dapat memicu sakit maag, seperti makanan pedas, berlemak, atau asam. Sebagai gantinya, pilihlah makanan tinggi serat, seperti buah, sayur, dan biji-bijian yang baik untuk kesehatan pencernaan.

  1. Kurangi Konsumsi Alkohol dan Kafein

    Seperti yang telah dibahas sebelumnya, alkohol dan kafein adalah dua hal yang dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan, termasuk memicu sakit maag. Oleh karena itu, mengurangi atau bahkan menghentikan kebiasaan ini dari rutinitas harian sangat disarankan untuk menjaga kesehatan lambung.

  1. Makan dalam Porsi Kecil dengan Frekuensi Sering

    Menurut Medical News Today, makan 5-6 porsi kecil dalam sehari lebih dianjurkan dibandingkan hanya 3 kali makan besar, lho. Rekomendasi ini diberikan karena hal tersebut dipercaya dapat membantu mengurangi produksi asam lambung, yang bisa menjadi pemicu sakit maag.

  2. Hati-Hati dalam Menggunakan Obat Tertentu

    Punya kebiasaan mengonsumsi ibuprofen atau aspirin untuk meredakan nyeri? Mulai sekarang lebih hati-hati, yuk. Beberapa obat pereda nyeri seperti yang telah disebutkan berpotensi menyebabkan sakit maag jika digunakan berlebihan, lho. Sebaiknya, konsultasikan ke dokter dahulu untuk dosis penggunaan yang tepat, ya.

  3. Kelola Stres dengan Baik

    Stres bisa memperburuk peradangan dan gejala sakit maag, lho.Jadi, biasakan untuk mengelola stres dengan baik, ya. Misalnya, dengan berolahraga, meluangkan waktu untuk “me time”, atau melakukan kegiatan yang disukai agar kesehatan mental terjaga dan mencegah potensi munculnya gangguan kesehatan yang lain.

Apa yang Harus Dilakukan saat Sakit Maag Kambuh?

Sakit maag yang datang secara tiba-tiba pasti menimbulkan rasa tidak nyaman, bahkan tidak jarang juga bisa menghambat aktivitas sehari-sehari. Oleh karena itu, penting untuk selalu menyimpan obat sakit maag di rumah sebagai langkah pertolongan pertama jika keluhan tersebut tiba-tiba muncul.

Nah, salah satu rekomendasi obat sakit maag yang dapat kamu pilih adalah obat yang memiliki kombinasi kandungan aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida. Keduanya dapat bekerja meredakan gejala maag, sehingga  membuat  kamu kembali nyaman untuk beraktivitas.

Kamu juga sebaiknya memilih obat sakit maag yang praktis dibawa saat bepergian, sehingga tidak perlu khawatir jika tiba-tiba sakit maag muncul kapan pun dan di mana pun. Dan pastikan untuk selalu cek aturan pakai yang tertera pada kemasan produk obat. Ini penting agar manfaat maksimal dari obat sakit maag dapat diperoleh.

Jika sakit maag tidak kunjung sembuh meskipun sudah mengonsumsi obat, segera konsultasi ke dokter agar bisa diperiksa dan diberikan penanganan yang tepat, ya.

Semoga bermanfaat!

Artikel Terkait:

Sumber:

“Gastritis.” n.d. Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 21 Desember 2023, dari https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/gastritis.

“Gastritis - Symptoms and Causes.” 2022. Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gastritis/symptoms-causes....

“Gastritis Information.” n.d. Mount Sinai. Diakses pada 5 Januari 2024, dari https://www.mountsinai.org/health-library/condition/gastritis.

“Gastritis: What It Is, Symptoms, Causes & Treatment.” 2023. Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/10349-gastritis.

Kubala, Jillian. 2023. “Gastritis Diet: What to Eat and What to Avoid.” Healthline. https://www.healthline.com/health/gastritis-diet#foods-to-avoid.

Mustakim, Yazika Rimbawati, and Ria Wulandari. 2022. “Edukasi Pencegahan dan Penanganan Gastritis pada Siswa Bintara Polda Sumatera Selatan.” Edukasi Masyarakat Sehat Sejahtera (EMaSS): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat 4 (1).

Sethi, Saurabh. 2023. “Gastritis and Stomach Ulcers: Diet Tips and Foods to Eat.” Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/317027.

Zanin, Tatiana. 2023. “Stress-Induced Gastritis: Symptoms, Causes & 5 Treatment Options.” Tua Saúde. https://www.tuasaude.com/en/stress-induced-gastritis/.

Citation

Citation Footnote 1:

Persentase dari angka kejadian gastritis di Indonesia menurut WHO adalah 40,8%. Angka kejadian gastritis pada beberapa daerah di Indonesia cukup tinggi dengan prevalensi 274,396 kasus dari 238,452,952 jiwa penduduk.

Citation Footnote 2:

Some cases of gastritis may resolve by themselves over time, or be relieved when you stop drinking alcohol, smoking cigarettes, or taking NSAIDs. You may need to change your diet, although doctors now know that a bland diet is not required. If your gastritis is due to H. pylori infection, your doctor will prescribe antibiotics.

Citation Footnote 3:

  • Acute gastritis is sudden and temporary. The conditions that cause it are also acute.
  • Chronic gastritis is a long-term condition, though you may not notice it all the time (or at all). It tends to develop gradually, as a result of another chronic condition.

Citation Footnote 4:

Gastritis is a response from your immune system to something already going on inside your stomach. Your immune system sends inflammatory cells to your stomach lining to fight infections and help repair the tissues. Inflammation causes the symptoms of gastritis, if you have any. But the original offender is something else — something that’s threatening your stomach lining.

Citation Footnote 5:

Infections are among the most common causes of gastritis, especially acute gastritis. Bacterial infections and viral infections associated with the stomach flu can cause a short-term reaction that usually clears by itself. H. pylori infection is a common, chronic bacterial infection that can cause chronic gastritis. Less commonly, parasite infections and fungal infections can also cause acute or chronic gastritis.

Citation Footnote 6:

Alcohol and certain drugs can cause either acute or chronic gastritis, depending on how much and how often you use them. They can cause chemical erosion of your stomach lining (erosive gastritis). Overuse of NSAIDs (nonsteroidal anti-inflammatory drugs), such as aspirin and ibuprofen, is one of the most common causes of acute gastritis. Some recreational drugs, like cocaine, may also cause it.

Citation Footnote 7:

Foods that may irritate the stomach and make gastritis worse include:

  • acidic foods, such as tomatoes and some fruits
  • alcohol
  • carbonated drinks
  • coffee
  • fatty foods
  • fried foods
  • fruit juices
  • pickled foods
  • spicy foods
  • tea

Citation Footnote 8:

Stress-induced gastritis occurs mainly due to intense emotions like anxiety, stress and nervousness. These conditions trigger increased production of stomach acid, leading to gastritis-like symptoms.

It's important to remember that there's no such thing as nervous gastritis, and that it is a popular term used for functional dyspepsia. Emotional stress and anxiety do not cause direct inflammation in the stomach, but they can increase the production of gastric acid, which leads to symptoms similar to those of gastritis.

Citation Footnote 9:

Excessive alcohol use. Alcohol can irritate and erode your stomach lining, which makes your stomach more vulnerable to digestive juices. Excessive alcohol use is more likely to cause acute gastritis.

Citation Footnote 10:

Each person’s symptoms may vary. The most common symptoms of gastritis include:

  • Stomach upset or pain
  • Belching and hiccups
  • Belly (abdominal) bleeding
  • Nausea and vomiting
  • Feeling of fullness or burning in your stomach
  • Loss of appetite
  • Blood in your vomit or stool. This is a sign that your stomach lining may be bleeding.

Citation Footnote 11-12:

Gastritis may not cause any noticeable symptoms. If it does, it may mean that it’s more severe or it’s been going on for a long time. Symptoms may happen when your stomach lining is worn down enough that it can’t defend itself against its own acids and enzymes anymore. The acids may cause symptoms of indigestion, or they may cause stomach ulcers, which can hurt and bleed.

Citation Footnote 13:

Eat little but frequently: Eating five or six smaller meals throughout the day — rather than three large meals — can help reduce the production of stomach acid.