Stres dalam aktivitas sehari-hari adalah salah satu penyebab maag yang perlu diwaspadai. Kenali gejala, penyebab dan obat sakit maag yang tepat di sini, yuk.

Pernahkah kamu tiba-tiba mengalami nyeri ulu hati pada saat sedang dikejar-kejar tenggat waktu pekerjaan kantor? Hati-hati, karena stres adalah salah satu faktor penyebab maag.  Bisa jadi ini gejala maag yang disebabkan oleh stres, atau disebut juga sebagai dispepsia fungsional.

Walaupun tidak menimbulkan peradangan perut seperti maag biasa, maag yang diakibatkan oleh stres memiliki gejala yang mirip, seperti nyeri ulu hati, sensasi panas, dan kembung pada perut. Penyebab maag jenis ini adalah kondisi emosional, misalnya rasa cemas dan stres atau rasa tertekan.

Tentu saja, maag karena stres ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Namun, jangan khawatir, maag karena stres dapat disembuhkan dan ditangani, kok. Kamu juga disarankan untuk memilih obat sakit maag yang tepat. Nah, sebelumnya yuk ketahui dulu mengapa stres bisa menjadi penyebab maag dan gejala-gejalanya di bawah ini. 

Mengapa Stres Bisa Jadi Penyebab Maag?

Tahukah kamu? Penelitian membuktikan bahwa kondisi pikiran dan kesehatan tubuh memiliki hubungan yang kuat. Emosi yang negatif seperti stres, depresi maupun cemas yang berlebihan dapat berdampak tidak baik pada fungsi kekebalan tubuh serta kesehatan tubuh secara umum, termasuk kesehatan pencernaan.

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa contoh di mana kondisi stres bisa menjadi faktor utama penyebab maag: 

1. Terganggunya komunikasi otak dan saluran pencernaan. Saluran pencernaan memiliki ratusan juta neuron yang terus berkomunikasi dengan otak. Nah, stres dapat mempengaruhi komunikasi antara otak dan saluran pencernaan ini, sehingga memicu rasa tidak nyaman, kembung, bahkan sakit pada perut.

2. Ketidakseimbangan bakteri baik dalam saluran pencernaan. Saluran pencernaan juga memiliki jutaan bakteri baik yang dapat mempengaruhi kesehatan otak dan emosi. Stres kronis dapat mengubah keseimbangan bakteri pada usus, meningkatkan populasi bakteri berbahaya dan menyebabkan peradangan dan iritasi pada saluran pencernaan.

3. Ketidakseimbangan hormon. Saat stres atau berada di bawah tekanan, tubuh kita memproduksi hormon adrenalin dan kortisol untuk memicu tubuh merespons rasa stres.  Namun, produksi kortisol dapat merangsang produksi asam lambung sehingga merusak lapisan lambung, dan jadi penyebab maag.

4. Gangguan aliran darah. Stres dapat menurunkan aliran darah ke lambung, menghambat perbaikan dan regenerasi lapisan lambung. Kondisi ini membuat lambung lebih rentan terhadap iritasi dan peradangan.

Selain itu, stres bisa menjadi penyebab maag jika mereka yang sedang mengalami stres melakukan gaya hidup tidak sehat, seperti: terbiasa telat makan, merokok, bahkan mengonsumsi alkohol secara berlebihan. Gaya hidup seperti ini dapat memperbesar risiko terjadinya maag.

Gejala Maag yang Disebabkan Stres

Gejala utama dari maag yang disebabkan stres adalah adanya rasa nyeri atau tidak nyaman yang konstan pada perut. Penderita juga bisa saja mengalami gejala heartburn (nyeri ulu hati) atau nyeri di bagian perut atas, di bawah tulang dada.

Rasa nyeri ini juga diikuti dengan adanya:

  • Rasa mual atau muntah-muntah
  • Perut terasa penuh dan kembung
  • Sering sendawa
  • Sakit kepala dan tidak enak badan
  • Hilang nafsu makan

Gejala-gejala ini bisa muncul tiba-tiba dan kapan saja, dan biasanya akan semakin intens saat sedang mengalami stres. Jika tidak segera ditangani, maag yang timbul karena stres ini dapat mengganggu aktivitas dan produktivitas kamu sehari-hari. 

Penanganan Maag Karena Stres

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, stres adalah salah satu penyebab maag yang perlu diwaspadai, dan membutuhkan penanganan yang tepat. Nah seperti apa penanganannya? Yuk cek ketiga tips di bawah ini!   

1. Ubah pola makan 

Yuk, perbaiki pola makan! Pola makan memiliki peranan penting untuk mendukung tak hanya kesehatan pencernaan, namun juga kesehatan tubuh secara umum, lho.

Beberapa jenis makanan ternyata dapat mengiritasi lapisan lambung dan menjadi penyebab maag semakin memburuk. Jika kamu mengalami maag karena stres, sebaiknya hindari makanan berikut ini:

  • Makanan dengan lemak tinggi seperti daging merah, sosis, ham, susu full cream serta camilan seperti kukis cokelat.
  • Makanan yang pedas dan gorengan
  • Buah-buahan yang asam seperti jeruk, lemon, kiwi, maupun tomat.

Nah, untuk mengatasi maag yang disebabkan oleh stres, sebaiknya konsumsi makanan yang mudah dicerna, misalnya:

  • Daging rendah lemak seperti ayam dan ikan berdaging putih
  • Sayuran matang seperti wortel, terong, dan labu.
  • Buah seperti apel, pepaya, pisang dan pir
  • Karbohidrat seperti nasi putih, pasta, kentang, dan ubi kupas
  • Produk susu seperti susu skim atau susu yang lemaknya dihilangkan
  • Minuman yang tidak berkarbonasi dan mengandung kafein, seperti air putih & air kelapa
  • Bumbu-bumbu alami seperti bawang merah, bawang putih, bawang bombai, oregano, dan sebagainya

Jangan lupa, makanlah dengan perlahan dan kunyahlah makanan dengan baik, ya. Selain itu, penderita maag karena stres sebaiknya menghindari langsung berbaring sesudah makan dan tidak mengkonsumsi alkohol dan rokok.

2. Melakukan Manajemen Stres

Tekanan dalam kehidupan sehari-hari kadang tidak dapat dihindari, namun bisa dikelola, kok. Jangan sampai rasa stres tersebut menjadi penyebab maag, ya. Yuk coba lakukan: 

  • Tidur yang cukup, yaitu 7 hingga 8 jam sehari. Mendapatkan istirahat yang cukup dapat membantu kamu untuk mengatasi stres dan meningkatkan mood, energi, serta kesehatan secara umum, lho.
  • Rutin berolahraga. Olahraga baik untuk mengoptimalkan kesehatan pencernaan, mengurangi stress dan cermas, serta mem-boost produksi hormon bahagia. Namun, penderita maag karena stres disarankan untuk menghindari olahraga dengan intensitas tinggi, dan memilih olahraga seperti jalan santai, yoga, dan sebagainya.  
  • Melakukan hobi atau kegiatan yang disenangi. Memiliki hobi dapat memberi rasa senang, rileks, dan ‘bebas’ sehingga bisa mengurangi dampak dari stres. Pilih kegiatan yang kamu senangi, seperti bermain musik, journaling, menonton film, dan sebagainya.

Jika perlu, berkonsultasilah dengan dokter ahli untuk mencari penanganan yang tepat jika stres dirasa terlalu berat, ya.

3. Memilih Obat Sakit Maag yang Tepat

Jika stres menyerang dan jadi penyebab maag, cobalah terlebih dahulu untuk menyesap teh jahe dan peppermint. Kedua jenis teh ini baik untuk mengurangi rasa mual dan muntah.

Selain itu, gunakan obat sakit maag yang tepat dan terpercaya, serta terbukti efektif meredakan gejala sakit maag seperti perih dan mual. Misalnya, obat yang mengandung aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida. Keduanya merupakan antasida yang bekerja menetralkan asam lambung dan menginaktifkan pepsin, sehingga rasa nyeri ulu hati akibat iritasi oleh asam lambung dan pepsin berkurang.

Jangan lupa untuk selalu mengecek dan mengonsumsi obat sesuai petunjuk pemakaian yang tertera pada kemasan, ya. Jika merasa cocok, kamu sebaiknya selalu siap sedia dengan persediaan obat sakit maag untuk menemani aktivitasmu sehari-hari.

Semoga informasi dalam artikel ini bermanfaat ya. Dan jika keluhan maag kamu masih berlanjut, segera konsultasikan ke dokter untuk memperoleh penanganan yang tepat. 

Artikel Terkait:

 

Sumber:

Tua Saude. December 2023. Stress-Induced Gastritis: Symptoms, Causes & 5 Treatment Options. Diakses pada 22 Desember 2023, dari https://www.tuasaude.com/en/stress-induced-gastritis/.

Positive Psychology. 16 September 2020. Exploring the Mind-Body Connection Through Research. Diakses pada 22 Desember 2023 dari https://positivepsychology.com/mind-body-connection/.

Lorraine I. McKay, PhD and John A. Cidlowski, PhD. Physiologic and Pharmacologic Effects of Corticosteroids. Holland-Frei Cancer Medicine. 6th edition (2003). Diakses pada 22 Desember 2023 dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK13780/.

Rishi Megha; Umer Farooq; Peter P. Lopez. Stress-induced gastritis. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing (2023). Diakses pada 22 Desember 2023 dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499926/.

Verywell Health. 9 Juli 2023. Gastritis Diet: Foods to Eat and Avoid to Manage Symptoms. Diakses pada 22 Desember 2023 dari https://www.verywellhealth.com/gastritis-diet-what-to-eat-for-better-man....

Citation:

Citation Footnote 1:

Stress-induced gastritis is a stomach condition that is also known as functional dyspepsia or non-ulcer dyspepsia. Although it does not result in stomach inflammation like classic gastritis, it can cause similar symptoms such as heartburn, burning sensation and a feeling of a full stomach. This type of gastritis is triggered by emotional issues such as stress, anxiety and nervousness. Stress-induced gastritis is curable, and can be treated with dietary changes and antacid medication, which helps to soothe the stomach’s mucosa so as not to cause heartburn.

Citation Footnote 2:
Research supports a strong relationship between affective states and immune system response. Sustained negative emotional states such as stress, depression, and anxiety can worsen immunity functions and affect other bodily functions

Citation Footnote 3:

The gut has hundreds of millions of neurons which can function fairly independently and are in constant communication with the brain—explaining the ability to feel “butterflies” in the stomach. Stress can affect this brain-gut communication, and may trigger pain, bloating, and other gut discomfort to be felt more easily.

Citation Footnote 4:

The gut is also inhabited by millions of bacteria which can influence its health and the brain’s health, which can impact the ability to think and affect emotions. Stress is associated with changes in gut bacteria which in turn can influence mood. Thus, the gut’s nerves and bacteria strongly influence the brain and vice versa.

Citation Footnote 2:

Cortisol also increases gastric acid secretion and blood flow to the gastric mucosa, while decreasing the rate of gastric cell proliferation. High doses of glucocorticoids may cause peptic ulceration or aggravate preexisting ulcers.

Citation Footnote 6:

The stress response of the body results in the decrease of gastric renewal, leading to atrophy of the gastric mucosa. Blood flow to the stomach decreases and makes the stomach more prone to acid-pepsin ulceration and hyperacid secretion.

Citation Footnote 7:

The main symptoms of stress-induced gastritis are stomach pain and constant discomfort, however other symptoms may include:

Nausea and a feeling of fullness;

Abdominal bloating and pain

Poor digestion and frequent burping;

Headache and general malaise;

Loss of appetite, vomiting or urge to vomit.

These symptoms may appear at any time but intensify during periods of stress or anxiety.

Citation Footnote 8:

To reduce stomach acid production and relieve pain and burning, you should avoid high-fat foods such as red meat, sausage, bacon, whole milk, sauces of any kind, yellow cheeses, cream cheese, stuffed cookies and sausages in general.

When treating stress-induced gastritis, you should opt for foods that are easy to digest and low in fiber, such as:

Low-fat meats, such as chicken, turkey and white fish

Cooked vegetables such as carrots, eggplant, pumpkin and zucchini

Unpeeled fruit such as apples, peaches, papaya, bananas and pears

Grains and tubers, such as white rice, pasta, potatoes and sweet potatoes without skin

Dairy products such as skimmed milk, natural yogurt and white cheeses such as ricotta and light curd

Natural spices, such as herbs, garlic, onion, parsley, coriander and oregano

Once symptoms have settled, you can gradually return to normal eating habits, but it's important to eat a balanced and healthy diet. Other important precautions include not lying down after meals, avoiding drinking liquids during meals, eating slowly, chewing your food well and avoiding alcohol and cigarettes.

Citation Footnote 9:

Avoid acidic fruits. such as citrus and tomatoes, or vegetables used to add flavoring and spice, such as onions, garlic, and hot peppers.

Desserts are high in fat and sugar and should be avoided. This includes baked goods, pastries, ice cream, puddings, and chocolate. Chocolate is also problematic because it is rich in caffeine.

Low-fat cooking methods like baking, boiling, poaching, and steaming are less likely to irritate the stomach. Deep-fat frying is bad, but even pan-frying and air-frying should be avoided as they expose you to unnecessary fat.